JAKARTA - Saat ini hanya 20 persen pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia yang mendapat pelayanan dari perbankan. Dengan demikian, saat ini pemerintah sedang gencar melakukan financial inklusif terhadap sektor UKM.
"20 persen UKM yang dapat pelayanan bank, dengan berbagai alasan, dengan begitu pemerintah saat ini lagi gencar untuk melakukan financial inklusif," kata Deputi Bidang Pengembangan Usaha dan restrukturisasi Kementerian Koperasi dan UKM Khoirul Jamhari saat acara Undian Program Ontime Payment Reward di Menara Bank Mega, Jakarta, Senin (24/6/2013).
Khoiri menyebutkan, acara Undian Program Ontime Payment Reward yang dilakukan oleh Bank Mega sangat penting dilakukan, karena kreditur dengan debitur sama-sama mempunyai rasa saling membutuhkan.
"Dengan mengetahui profil debitur maka bank ini mampu melayani lebih baik lagi, begitu juga buat debiturnya, dimana yang ingin dilayani dengan baik," tegas dia.
Menurut Khoiri, perbankan Indonesia harus mampu memberikan pendampingan kepada para pelaku UKM, karena masih banyaknya pelaku UKM yang hanya masuk ke perbankan, namun setelah itu dilepas begitu saja.
Tidak hanya itu, minimnya informasi dengan ditunjang akses yang terbatas, serta jarak yang sulit untuk memberikan pelayanan. Ini beberapa kendala yang membuat perbankan untuk memberikan pendampingan kepada UKM di Indonesia.
"UKM kita ingin didampingi, karena menguntungkan bank, karena ada UKM yang masuk bank lalu dilepas, itu ada. Yang kedua, UKM yang aksesnya terbatas, dan informasinya kurang," jelas dia.
"Yang ketiga masalah jarak, bank masih belum sanggup melakukan pelayanan kepada pelaku UKM yang tersebar di seluruh Indonesia, belum mampu menjemput bola," katanya.
Oleh karena itu, Khoiri berharap para perbankan yang belum melakukan pendampingan terhadap sektor UKM, mampu mengikuti jejak perbankan yang sudah melakukan pendampingan. Pasalnya, pendampingan tersebut merupakan langkah maju, agar UKM mengetahui manfaat kredit dan juga paham risiko kredit.
"Semoga diikuti oleh bank lain, karena ini langkah maju, tapi UKM harus paham manfaat kredit, harus paham risiko kredit," tukas dia.
Perbankan Diminta Dampingi UKM
Sabtu, 29 Juni 2013 | by Septi's The PinK
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar